Teknologi warnet (warung internet)
merupakan alternatif yang gampang dan sangat dibutuhkan untuk mendapatkan akses
internet yang murah. Dewasa ini sudah banyak warung internet yang menjamur di
mana-mana. Warnet memungkinkan orang untuk mengakses internet hanya dengan
biaya 2000 hingga 5000 perjamnya. Oleh karena itu tidak heran jika banyak orang
yang menggunakan alternatif ini untuk bisa mengakses dunia maya.
Secara umum ada dua faktor utama yang
perlu dilihat untuk memulai bisnis ini. Yang pertama dari segi bisnis dan
manajemennya, dan juga dari segi teknologinya.
Bisnis Warnet
Dari sisi bisnis dan manajemennya, isunya
biasanya berkisar pada masalah pemasaran, promosi, dan masalah bagaimana
mendatangkan pelanggan. Jangan pernah berkonsentrasi pada masalah teknis,
karena pada akhirnya sense of business menjadi faktor penentu keberhasilan
bisnis warnet ini. Komponen dalam rencana bisnis ini tidak banyak sebetulnya,
yaitu:
1. Investasi yang biasanya berkisar 4 jutaan per PC.
2. Biaya operasional yang biasanya dihabiskan untuk membayar Telkom & ISP,
selain membayar karyawan dan listrik.
3.
Tarif.
Sense of business usaha warnet ini sangat
sederhana, yaitu:
a.
Letakkan warnet di tempat yang banyak orang, terutama anak muda.
b. Semakin
banyak computer yang digunakan, semakin murah tarifnya, dan semakin cepat untuk
bisa balik modal.
c.
Batas minimal computer yang feasible untuk akses web sekitar 5 komputer jika
menggunakan sambungan telpon dial-up.
Teknologi Warnet
Dari sisi teknologi ada beberapa isu besar
yang perlu diperhatikan untuk memulai bisnis warnet. Secara umum topologi
sederhana sebuah warnet konvensional tampak pada gambar. Warnet terdiri dari
sebuah Local Area Network (LAN) yang tersambung ke Internet melalui sebuahgateway yang kadang-kadang juga
berfungsi sebagai server. Pada tingkat yang lebih kompleks, konsep ini dapat
dikembangkan dengan mudah untuk menyambungkan jaringan di kompleks perumahan
(untuk membuat RT/RW-net), di kompleks pertokoan, kompleks perkantoran, di
sekolah-sekolah, di kampus-kampus yang pada akhirnya memungkinkan orang
Indonesia mengakses Internet dengan biaya yang sangat murah. Teknik Local Area
Network (LAN) relatif cukup mapan, biasanya warnet menggunakan topologi Bus
dengan ethernet 100BaseT yang murah di pasaran pada kecepatan 100Mbps di LAN.
Ethernet Card yang baik bisa diperoleh dengan harga sekitar Rp150.000 per card. Sebaiknya jangan membeli yang
murah sekali-sekitar Rp70.000-an-karena biasanya jelek. Pada network kampus, kompleks perumahan dan
perkantoran tentunya teknik yang digunakan semakin kompleks.
Sambungan jarak jauh dari warnet ke ISP
maupun ke Internet internasional mempunyai variasi yang cukup banyak.
Teknik yang paling murah adalah
menggunakan dial-up melalui kabel telepon milik
Telkom ke ISP lokal. Teknik sederhana ini persis sama dengan pola yang dipakai
untuk akses Internet di rumah-rumah.
Sebagian warnet, kompleksn perkantoran,
kompleks perumahan yang lebih maju umumnya tidak lagi menggunakan Telkom karena
selain kualitas jaringannya kurang baik, kecepatan aksesnya juga lambat yang
semua mengurangi laba warnet. Teman-teman yang lebih maju ini umumnya
menggunakan peralatan microwave buatan sendiri di frekuensi
2.4GHz, beberapa bereksperimen juga di frekuensi 5.8GHz. Yang terakhir ada
beberapa rekan yang juga mencoba menggunakan gelombang cahaya infra merah di
antara beberapa gedung di Jakarta. Kecepatan pengiriman dengan menggunakan
peralatan microwave atau cahaya infra merah ini cukup menakjubkan, sekitar
2-11Mbps. Jika di paksakan menggunakan gelombang infra merah dapat mencapai
kecepatan 155Mbps.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar