Windows
1.0
Versi pertama Microsoft Windows, yang disebut dengan Windows 1.0,
dirilis pada tanggal 20 November 1985. Versi ini memiliki banyak kekurangan
dalam beberapa fungsionalitas, sehingga kurang populer di pasaran. Pada awalnya
Windows versi 1.0 ini hendak dinamakan dengan Interface Manager, akan tetapi
Rowland Hanson, kepala bagian pemasaran di Microsoft Corporation, meyakinkan
para petinggi Microsoft bahwa nama "Windows" akan lebih
"memikat" konsumen. Windows 1.0 bukanlah sebuah sistem operasi yang
lengkap, tapi hanya memperluas kemampuan MS-DOS dengan tambahan antarmuka
grafis. Selain itu, Windows 1.0 juga memiliki masalah dan kelemahan yang sama
yang dimiliki oleh MS-DOS.
Lebih jauh lagi, Apple yang menuntut Microsoft membuat Microsoft
membatasi kemampuannya. Sebagai contoh, jendela-jendela di dalam Windows 1.0
hanya dapat ditampilkan di layar secara "tile" saja, sehingga jendela
tersebut tidak dapat saling menimpa satu sama lainnya. Selain itu, tidak ada
semacam tempat yang digunakan untuk menyimpan berkas sebelum dihapus (Recycle
Bin), karena memang Apple berkeyakinan bahwa mereka memiliki hak terhadap
paradigma tersebut. Microsoft pun kemudian membuang limitasi tersebut dari
Windows dengan menandatangani perjanjian lisensi dengan Apple.
Windows 2.x
Windows versi 2 pun muncul kemudian pada tanggal 9 Desember 1987,
dan menjadi sedikit lebih populer dibandingkan dengan pendahulunya. Sebagian
besar populeritasnya didapat karena kedekatannya dengan aplikasi grafis buatan
Microsoft, Microsoft Excel for Windows dan Microsoft Word for Windows.
Aplikasi-aplikasi Windows dapat dijalankan dari MS-DOS, untuk kemudian memasuki
Windows untuk melakukan operasinya, dan akan keluar dengan sendirinya saat
aplikasi tersebut ditutup.
Microsoft Windows akhirnya memperoleh peningkatan signifikan saat
Aldus PageMaker muncul dalam versi untuk Windows, yang sebelumnya hanya dapat
berjalan di atas Macintosh. Beberapa ahli sejarahwan komputer mencatat ini
sebagai kemunculan sebuah aplikasi yang laku secara signifikan selain buatan
Microsoft sebagai awal kesuksesan Microsoft Windows.
Windows versi 2.0x menggunakan model memori modus real, yang hanya
mampu mengakses memori hingga 1 megabita saja. Dalam konfigurasi seperti itu,
Windows dapat menjalankan aplikasi multitasking lainnya, semacam DESQview, yang
berjalan dalam modus terproteksi yang ditawarkan oleh Intel 80286.
Windows 2.1x
Selanjutnya, dua versi yang baru dirilis, yakni Windows/286 2.1 dan
Windows/386 2.1. Seperti halnya versi Windows sebelumnya, Windows/286
menggunakan model memori modus real, tapi merupakan versi yang pertama yang
mendukung High Memory Area (HMA). Windows/386 2.1 bahkan memiliki kernel yang
berjalan dalam modus terproteksi dengan emulasi Expanded Memory Specification
(EMS) standar Lotus-Intel-Microsoft (LIM), pendahulu spesifikasi Extended
Memory Specification (XMS) yang kemudian pada akhirnya mengubah topologi
komputasi di dalam IBM PC. Semua aplikasi Windows dan berbasis DOS saat itu
memang berjalan dalam modus real, yang berjalan di atas kernel modus
terproteksi dengan menggunakan modus Virtual 8086, yang merupakan fitur baru
yang dimiliki oleh Intel 80386.
Versi 2.03 dan kemudian versi 3.0 mendapatkan tuntutan dari Apple
karena memang versi 2.1 ini memiliki modus penampilan jendela secara cascade
(bertumpuk), selain beberapa fitur sistem operasi Apple Macintosh yang
"ditiru" oleh Windows, utamanya adalah masalah tampilan/look and
feel. Hakim William Schwarzer akhirnya membatalkan semua 189 tuntutan tersebut,
kecuali 9 tuntutan yang diajukan oleh Apple terhadap Microsoft pada tanggal 5
Januari 1989.
Windows 3.0
Microsoft Windows akhirnya mencapai kesuksesan yang sangat
signifikan saat menginjak versi 3.0 yang dirilis pada tahun 1990. Selain
menawarkan peningkatan kemampuan terhadap aplikasi Windows, Windows 3.0 juga
mampu mengizinkan pengguna untuk menjalankan beberapa aplikasi MS-DOS secara
serentak (multitasking), karena memang pada versi ini telah diperkenalkan
memori virtual. Versi ini pulalah yang menjadikan IBM PC dan kompatibelnya
penantang serius terhadap Apple Macintosh. Hal ini disebabkan dari peningkatan
performa pemrosesan grafik pada waktu itu (dengan adanya kartu grafis Video
Graphics Array (VGA)), dan juga modus terproteksi/modus 386 Enhanced yang
mengizinkan aplikasi Windows untuk memakai memori lebih banyak dengan cara yang
lebih mudah dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh MS-DOS.
Windows 3.0 dapat berjalan di dalam tiga modus, yakni modus real,
modus standar, dan modus 386 Enhanced, dan kompatibel dengan prosesor-prosesor
keluarga Intel dari Intel 8086/8088, 80286, hingga 80386. Windows 3.0 akan
mencoba untuk mendeteksi modus mana yang akan digunakan, meski pengguna dapat
memaksa agar Windows bekerja dalam modus tertentu saja dengan menggunakan
switch-switch tertentu saat menjalankannya
* win /r: memaksa Windows untuk berjalan di
dalam modus real
* win /s: memaksa Windows untuk berjalan di
dalam modus standar
* win /3: memaksa Windows untuk berjalan di
dalam modus 386 Enhanced.
Versi 3.0 juga merupakan versi pertama Windows yang berjalan di
dalam modus terproteksi, meskipun kernel 386 enhanced mode merupakan versi
kernel yang ditingkatkan dari kernel modus terproteksi di dalam Windows/386.
Karena adanya fitur kompatibilitas ke belakang, aplikasi Windows 3.0
harus dikompilasi dengan menggunakan lingkungan 16-bit, sehingga sama sekali
tidak menggunakan kemampuan mikroprosesor Intel 80386, yang notabene adalah
prosesor 32-bit.
Windows 3.0 juga hadir dalam versi "multimedia", yang
disebut dengan Windows 3.0 with Multimedia Extensions 1.0, yang dirilis
beberapa bulan kemudian. Versi ini dibundel dengan keberadaan "multimedia
upgrade kit", yang terdiri atas drive CD-ROM dan sebuah sound card,
seperti halnya Creative Labs Sound Blaster Pro. Versi ini merupakan perintis
semua fitur multimedia yang terdapat di dalam versi-versi Windows setelahnya,
seperti halnya Windows 3.1 dan Windows for Workgroups, dan menjadi bagian dari
spesifikasi Microsoft Multimedia PC.
Fitur-fitur yang disebutkan di atas dan dukungan pasar perangkat
lunak aplikasi yang semakin berkembang menjadikan Windows 3.0 sangat sukses di
pasaran. Tercatat, dalam dua tahun sebelum dirilisnya versi Windows 3.1,
Windows 3.0 terjual sebanyak 10 juta salinan. Akhirnya, Windows 3.0 pun menjadi
sumber utama pemasukan Microsoft, dan membuat Microsoft melakukan revisi
terhadap beberapa rencana awalnya.
Beralih
sementara ke OS/2
Selama pertengahan hingga akhir 1980an, Microsoft dan IBM bekerja
sama dalam mengembangkan sebuah sistem operasi penerus DOS, yang disebut
sebagai IBM OS/2. OS/2 dapat menggunakan semua kemampuan yang ditawarkan oleh
mikroprosesor Intel 80286 dan mampu mengakses memori hingga 16 Megabyte. OS/2
1.0 dirilis pada tahun 1987, yang memiliki fitur swapping dan multitasking, selain
tentunya mengizinkan aplikasi MS-DOS untuk berjalan di atasnya.
OS/2 versi 1.0 hanyalah sebuah sistem operasi yang berbasis modus
teks/command line saja. OS/2 versi 1.1 yang dirilis pada tahun 1988 menawarkan
antarmuka grafis, yang disebut dengan Presentation Manager (PM). Presentation
Manager ini menggunakan sistem koordinat yang sama dengan koordinat Cartesius,
berbeda dengan sistem operasi Windows dan beberapa sistem GUI lainnya.
Penggunaan sistem koordinat tersebut menyebabkan titik x,y 0,0 pada OS/2
diletakkan pada pojok kiri bawah layar, sementara pada Windows, peletakannya
pada pojok kiri atas. OS/2 versi 1.2, yang dirilis pada tahun 1989,
memperkenalkan sebuah sistem berkas baru, yang disebut dengan High Performance
File System (HPFS), yang ditujukan untuk menggantikan sistem berkas File
Allocation Table (FAT).
Pada awal-awal tahun 1990an, hubungan antara Microsoft dan IBM pun
meregang akibat munculnya sebuah konflik. Hal ini dikarenakan mereka saling
bekerja sama dalam mengembangkan sistem operasi komputer pribadi masing-masing
(IBM dengan OS/2 dan Microsoft dengan Windows-nya), keduanya memiliki akses
terhadap kode masing-masing sistem operasi. Microsoft menghendaki pengembangan
lebih lanjut dari sistem operasi Windows buatannya, sementara IBM memiliki
hasrat bahwa semua pekerjaan masa depannya haruslah dibuat berdasarkan sistem
operasi OS/2. Dalam sebuah percobaan untuk mengakhiri konflik ini, IBM dan
Microsoft akhirnya setuju bahwa IBM akan mengembangkan IBM OS/2 versi 2.0,
untuk menggantikan OS/2 versi 1.3 dan Windows 3.0, sementara Microsoft harus
mengembangkan sebuah sistem operasi baru, OS/2 versi 3.0, yang akan kemudian
menggantikan OS/2 versi 2.0.
Persetujuan ini pun tidak berlangsung lama, sehingga hubungan IBM
dan Microsoft pun dihentikan. IBM akhirnya melanjutkan pengembangan OS/2,
sementara Microsoft mengganti nama sistem operasi OS/2 versi 3.0 (yang belum
dirilis) menjadi Windows NT. Keduanya masih memiliki hak untuk menggunakan
teknologi OS/2 dan Windows yang sudah dibentuk sampai pemutusan persetujuan;
akan tetapi, Windows NT benar-benar ditulis sebagai sebuah sistem operasi yang
baru dan sebagian besar kode bebas dari kode IBM OS/2.
Setelah versi 1.3 dirilis untuk untuk membenarkan beberapa masalah
dalam OS/2 versi 1.x, IBM akhirnya merilis OS/2 versi 2.0 pada tahun 1992.
Versi 2.0 ini menawarkan peningkatan yang signifikan, yakni sebuah GUI
berorientasi objek, yang disebut dengan Workplace Shell (WPS), yang mencakup di
dalamnya sebuah dekstop dan dianggap oleh banyak orang merupakan fitur terbaik
di dalam OS/2. Microsoft pun akhirnya "menjiplak" beberapa elemen
dari Workplace Shell pada sistem operasi Windows 95 yang dirilis tiga tahun
kemudian. Versi 2.0 juga menawarkan API yang mendukung penuh instruksi 32-bit
milik Intel 80386, sehingga menawarkan fitur multitasking yang bagus dan mampu
mengalamatkan memori hingga 4 gigabyte. Meskipun demikian, banyak hal di dalam
internal sistem masih menggunakan kode 16-bit, yang mengharuskan device driver
juga harus ditulis dengan menggunakan kode 16-bit juga, selain tentunya
beberapa hal internal lainnya. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa OS/2
kekurangan driver perangkat keras. Versi 2.0 juga mampu menjalankan aplikasi
DOS dan Windows 3.0, karena memang IBM juga masih memiliki hak untuk
menggunakan kode DOS dan Windows setelah "perceraian" hubungan antara
mereka.
Pada saat itu, memang tidak jelas siapa yang menjadi pemenang dalam
perlombaan yang disebut "Desktop Wars", akan tetapi pada akhirnya
OS/2 tidak mampu mendapatkan pangsa pasar yang cukup meskipun IBM pada akhirnya
merilis beberapa versi OS/2 yang jauh lebih hebat lagi setelah versi 2.0 ini.
Windows 3.1
Sebagai respons dari dirilisnya IBM OS/2 versi 2.0 ke pasaran,
Microsoft mengembangkan Windows 3.1, yang menawarkan beberapa peningkatan minor
terhadap Windows 3.0 (seperti halnya kemampuan untuk menampilkan font TrueType
Fonts, yang dikembangkan secara bersama-sama dengan Apple), dan juga terdapat
di dalamnya banyak sekali perbaikan terhadap bug dan dukungan terhadap multimedia.
Versi 3.1 juga menghilangkan dukungan untuk modus real, sehingga hanya berjalan
pada modus terproteksi yang hanya dimiliki oleh mikroprosesor Intel 80286 atau
yang lebih tinggi lagi. Microsoft pun pada akhirnya merilis Windows 3.11, yang
merupakan versi Windows 3.1 yang mencakup semua tambalan dan perbaikan yang
dirilis setelah Windows 3.1 diluncurkan pada tahun 1992.
Windows for Workgroups
Kira-kira pada waktu yang sama, Microsoft merilis Microsoft Windows
for Workgroups, yang tersedia baik sebagai tambahan untuk Windows 3.1 dan
sebagai sebuah versi yang tercakup di dalamnya lingkungan dasar Windows dan
tambahan kemampuan jaringan di dalam sebuah paket. Windows for Workgroups
mencakup driver jaringan komputer dan stack protokol yang lebih baik, dan juga
mendukung jaringan secara peer-to-peer. Salah satu download opsional untuk
Windows for Workgroups adalah stack protokol TCP/IP dengan nama kode
"Wolverine", yang mengizinkan akses ke Internet melalui jaringan
korporat. Windows for Workgroups dirilis dalam dua versi, Windows for
Workgroups 3.1 dan Windows for Workgroups 3.11. Tidak seperti versi-versi
Windows sebelumnya, Windows for Workgroups 3.11 hanya berjalan di dalam modus
386 Enhanced, dan membutuhkan setidaknya mesin dengan prosesor Intel 80386SX.
Semua versi tersebut terus menerus meningkatkan laju penjualan
Windows versi 3.x. Meskipun Windows 3.1x masih memiliki banyak kekurangan, yang
sebelumnya telah dikoreksi oleh OS/2, seperti nama berkas yang panjang
(melebihi 11 karakter, dalam format 8.3), desktop, atau proteksi sistem
terhadap kelakuan aplikasi yang tidak diinginkan, Microsoft secara cepat
mengambil alih pasar GUI di pangsa pasar desktop untuk IBM PC dan
kompatibelnya. Windows API pun menjadi standar de-facto untuk perangkat lunak
konsumen.
Windows NT
Selama waktu itu, Microsoft terus melanjutkan pengembangan sistem
operasi yang barunya, yang disebut dengan Windows NT. Arsitek utama dari
Windows NT adalah Dave Cutler, yang merupakan salah satu dari pemimpin arsitek
sistem operasi VMS di perusahaan Digital Equipment Corporation (DEC), yang
kemudian dibeli oleh Compaq yang sekarang bagian dari Hewlett-Packard.
Microsoft merekrut Cutler pada tahun 1988 untuk membuat sebuah versi OS/2 yang
bersifat portabel, tapi akhirnya Cutler malahan membuat sistem operasi baru.
Sebelum pindah ke Microsoft, Cutler sebenarnya sedang membuat sebuah
sistem operasi penerus VMS di DEC, yang disebut dengan Mica. Dan pada saat
petinggi DEC menggagalkan proyek tersebut, ia keluar dari DEC dan membawa
banyak pekerja ahli bersamanya ke Microsoft. DEC memiliki keyakinan bahwa
Cutler membawa kode Mica untuk digunakan oleh Microsoft dan menuntutnya.
Akhirnya, Microsoft pun kalah dan pada akhirnya disuruh membayar 150 juta dolar
Amerika dan memiliki kesepakatan untuk mendukung chip CPU baru buaan DEC, DEC
Alpha, yang kala itu tercatat sebagai sebuah chip tercepat, agar dapat berjalan
di dalam Windows NT.
Windows NT 3.1 (bidang pemasaran Microsoft menghendaki Windows NT
agar terlihat sebagai kelanjutan dari Windows 3.1) akhirnya muncul pertama kali
dalam bentuk Beta bagi para pengembang perangkat lunak pada bulan Juli 1992
dalam sebuah perhelatan Professional Developers Conference (PDC) yang
dilangsungkan di San Fransisco, California, Amerika Serikat. Microsoft juga
mengumumkan keinginannya untuk mengembangkan sebuah sistem operasi penerus bagi
Windows NT sekaligus juga pengganti Windows 3.1 pada konferensi tersebut (yang
diberi nama kode Chicago), yang kemudian akan menyatukan keduanya ke dalam
sebuah sistem operasi yang padu. Sistem operasi tersebut diberi nama Cairo.
Ternyata Cairo merupakan sebuah proyek yang lebih rumit dibandingkan
apa yang telah diantisipasi oleh Microsoft, dan hasilnya NT dan Chicago tidak
"bersatu" sampai Windows XP diluncurkan. Selain itu, bagian-bagian
Cairo belum muncul di dalam sistem operasi Microsoft Windows hingga saat ini.
Contohnya adalah subsistem WinFS, yang merupakan implementasi dari Object File
System di dalam Cairo, memang sempat dikerjakan oleh Microsoft dalam beberapa
waktu, tapi pada akhirnya Microsoft mengumumkan bahwa mereka menghentikan
pengembangan WinFS dan akan menggabungkan teknologi yang dikembangkan untuk
WinFS di dalam produk dan teknologi Microsoft yang lainnya, khususnya adalah
Microsoft SQL Server.
Dukungan device driver untuk Windows NT juga kurang begitu banyak
karena memang mengembangkan driver untuk Windows NT dianggap rumit oleh
beberapa pengembang, selain tentunya Windows NT juga memiliki superioritas
dalam model abstraksi perangkat kerasnya. Masalah ini telah menghantui semua
versi Windows NT hingga Windows NT 5.0 (Windows 2000) keluar ke pasaran. Para
programmer pun mengeluh bahwa mengembangkan device driver untuk Windows NT
adalah sesuatu hal yang rumit, dan para pengembang perangkat keras juga tidak
mau mengambil risiko untuk mengembangkan device driver untuk sebuah sistem
operasi yang memiliki pangsa pasar terbatas. Selain itu, meskipun Windows NT
menawarkan performa yang baik dan mampu mengekspolitasi sumber daya sistem
secara lebih efisien, dalam beberapa sistem dengan perangkat keras terbatas,
Windows NT dianggap sebagai sistem yang boros sumber daya. Hal ini
mengakibatkan munculnya opini publik bahwa Windows NT hanya cocok untuk
mesin-mesin yang besar dan juga jauh lebih mahal (seperti halnya workstation
dengan DEC Alpha atau Intel Pentium yang kala itu memang masih baru). Windows
NT juga tidak dapat bekerja untuk pengguna pribadi karena kebutuhan sumber
dayanya yang tinggi. Selain itu, GUI yang digunakannya hanyalah salinan dari
GUI Windows 3.1, yang masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Workplace Shell
milik OS/2, sehingga alasan Windows NT merupakan pengganti bagi Windows 3.1
tidaklah masuk akal.
Akan tetapi, fitur-fitur tersebutlah yang membuat Windows NT pilihan
yang sempurna untuk pangsa pasar server jaringan lokal (LAN), yang pada tahun
1993 sedang mengalami booming besar-besaran, seiring dengan komoditas jaringan
di dalam kantor telah meningkat secara drastis. Fitur-fitur jaringan dalam
Windows NT menawarkan beberapa pilihan konektivitas jaringan yang luas dan juga
tentunya sistem berkas NTFS yang efisien. Windows NT 3.51 merupakan primadona
Microsoft saat terjun ke pasar ini, yang kemudian mengambil alih sebagian besar
pangsa pasar yang sebelumnya dimiliki oleh Novell Netware beberapa tahun ke
depan.
Salah satu peningkatan terbesar dari Windows NT adalah Application
Programming Interface (API) 32-bit yang baru, yang dibuat untuk menggantikan
Windows API 16-bit yang sudah lama. API 32-bit ini dinamakan dengan Win32 API,
dan dari sanalah Microsoft menyebut API 16-bit yang lama sebagai Win16. Win32
API memiliki tiga buah implementasi utama: satu untuk Windows NT (yang
merupakan Win32 API terlengkap dengan dukungan ANSI ataupun Unicode), satu
untuk Win32s (yang merupakan bagian dari Win32 yang dapat digunakan di atas
sistem Windows 3.1), dan juga satu lagi untuk Chicago (yang hanya mendukung
ANSI). Hal ini menyebabkan kompatibilitas yang tinggi antara Chicago dan
Windows NT, meskipun pada dasarnya kedua sistem tersebut adalah sangat jauh
berbeda jika dilihat dari arsitektur dasarnya.
Windows NT merupakan sistem operasi Windows pertama yang dibuat
dengan menggunakan kernel hibrida, setelah pada versi-versi sebelumnya hanya
menggunakan kernel monolithic saja.
Windows 95
Setelah Windows 3.11, Microsoft mulai memulai pengembangan sebuah
versi Windows yang berorientasi kepada pengguna yang diberi nama kode Chicago.
Chicago didesain agar mmeiliki dukungan terhadap multitasking secara
pre-emptive 32-bit seperti halnya yang terdapat di dalam OS/2 dan Windows NT, meskipun
kernel 16-bit masih terdapat di dalamnya demi alasan kompatibilitas ke
belakang. Win32 API yang pertama kali diperkenalkan pada Windows NT pun
diadopsi sebagai sebuah standar antarmuka pemrograman baru yang berbasis
32-bit, dengan kompatibilitas Win16 juga dipertahankan dengan menggunakan
sebuah teknik yang dinamakan dengan "thunking". GUI yang baru juga
dimiliki oleh sistem operasi, meskipun pada awalnya Microsoft tidak
merencanakannya sebagai bagian dari sistem operasi saat dirilis. Memang beberapa
elemen antarmuka pengguna yang dimiliki oleh Cairo dipinjam dan ditambahkan
kepada sistem operasi tersbut sebagai aspek lainnya dari versi itu (khususnya
fitur Plug and Play).
Microsoft tidak mengganti semua kode Windows menjadi 32-bit; banyak
bagian di dalamnya masih berupa 16-bit (meskipun tidak menggunakan modus real
secara langsung), demi alasan kompatibilitas ke belakang, kinerja, dan waktu
pengembangan. Hal ini dan fakta bahwa banyaknya kelemahan dalam desain
versi-versi Windows sebelumnya, membuat sistem operasi yang baru ini terganggu
efisiensi dan stabilitasnya.
Akhirnya, bagian marketing Microsoft menggunakan nama Windows 95
sebagai nama produk bagi Chicago, saat dirilis pada tanggal 24 Agustus 1995.
Microsoft memiliki dua keuntungan dari peluncuran ini: 1) adalah mustahil bagi
para konsumen untuk menjalankan Windows 95 pada sistem operasi DOS bukan buatan
Microsoft yang jauh lebih murah; 2) meskipun jejak-jejak DOS tidaklah pernah
dicabut dari sistem operasi tersebut, malahan versi tersebut menancapkan sebuah
versi DOS untuk dimuat sebagai bagian dari proses booting, Windows 95 berjalan
dengan sendirinya di dalam modus 386 Enhanced, dengan menggunakan memori
virtual dan model pengalamatan memori flat 32-bit. Fitur-fitur itu menjadikan
aplikasi Win32 untuk mengalamatkan RAM virtual sebanyak maksimal 2 gigabyte
(dengan 2 gigabyte sisanya dicadangkan untuk sistem operasi), dan dalam
teorinya mencegah aplikasi tersebut untuk mengganggu ruangan memori yang
dimiliki oleh aplikasi Win32 lainnya tanpa adanya persetujuan dari sistem
operasi. Dalam hal ini, memang fungsionalitas Windows 95 mendekati apa yang
dimiliki oleh Windows NT, meskipun Windows 95/98/Me tidak mendukung memori
melebihi 512 megabyte tanpa menyunting konfigurasi sistem yang merepotkan.
Di balik kesuksesan Microsoft, IBM terus melanjutkan pasar OS/2,
dengan memproduksi OS/2 versi 3.0 dan OS/2 Warp (versi 4.0). IBM merespons
keluhan yang diajukan oleh para konsumen mengenai kebutuhan perangkat keras
komputer yang tinggi yang diminta oleh OS/2 versi 2.0, OS/2 versi 3.0 pun
dibuat jauh lebih ramping dengan melakukan optimalisasi pada ukuran dan
kecepatan. Sebelum Windows 95 dirilis, OS/2 Warp 3.0 bahkan telah dibundel
dalam beberapa penyedia perangkat keras mayor di Jerman. Akan tetapi, dengan
dirilisnya Windows 95, OS/2 lagi-lagi kehilangan pangsa pasarnya kembali,
diambil alih oleh Windows 95.
Mungkin tidak mungkin untuk mencari tahu apa alasan mengapa OS/2
gagal dalam mendapatkan pangsa pasar yang besar. Walaupun OS/2 terus dapat
menjalankan aplikasi Windows 3.1, sebenarnya sudah tidak ada yang kekurangan
lagi, kecuali pada sebagian kecil dari Windows API yang disebut Win32s. Tidak
seperti Windows 3.1, IBM tidak memiliki akses terhadap kode sumber Windows 95
dan tidak mau menggunakan waktu dan sumber daya yang ada untuk melakukan
emulasi terhadap Win32 API. IBM juga memperkenalkan OS/2 pada kasus Amerika
Serikat versus Microsoft, dengan menyalahkan taktik marketing pada bagian
Microsoft, tapi banyak orang mungkin setuju bahwa masalah di dalam bagian
marketing IBM lah dan dukungannya yang sangat kurang dari para pengembang
perangkat lunak yang meyebabkan kegagalan-kegagalan OS/2.
Sebelum
menggantinya dengan versi Windows yang baru, Microsoft merilis Windows 95 dalam
lima versi berbeda, yakni sebagai berikut:
* Windows 95 - rilis yang sebenarnya dari
Windows 95
* Windows 95 A - mencakup pembaruan Windows
95 Original Service Release 1 (OSR1) yang dimasukkan secara langsung terhadap
instalasi.
* Windows 95 B - mencakup beberapa pembaruan
mayor lainnya, seperti halnya sistem berkas FAT32, dan Internet Explorer 3.0.
Versi ini juga dikenal dengan Windows 95 OSR2, atau banyak orang di Indonesia
menyebutnya sebagai Windows 97.
* Windows 95 B USB - atau Windows 95 OSR2.1
merupakan versi Windows 95 yang menawarkan dukungan terhadap perangkat keras
berbasis bus Universal Serial Bus/USB.
* Windows 95 C - atau Windows 95 OSR2.5
mencakup semua fitur di atas, ditambah Internet Explorer 4.0. Versi ini
merupakan versi yang paling terakhir dirilis dari seri Windows 95.
Windows 95 OSR2, OSR2.1 dan OSR2.5 tidaklah dirilis untuk publik,
akan tetapi hanya kepada OEM saja yang mau menggunakan sistem operasi tersebut
ke dalam komputer buatannya. Beberapa perusahaan OEM bahkan menjual hard disk
baru dengan sistem operasi Windows 95 OSR2 di dalamnya.
Selain fitur yang terkandung di dalam Windows 95, Microsoft juga
memperkenalkan Microsoft Plus! for Windows 95 yang mencakup beberapa fitur
tambahan yang tidak dimiliki oleh Windows 95.
Windows NT 4.0
Microsoft merilis Windows NT 4.0, sebagai penerus Windows NT 3.x
yang sukses mengancam dominasi Novell Netware dan UNIX di pasar korporat.
Windows NT 4.0 ini pada awalnya dikembangkan sebagai sebuah bagian dari usaha
untuk memperkenalkan Windows NT kepada pasar workstation. NT 4.0 memiliki
antarmuka yang sama dengan Windows 95, tetapi menggunakan kernel yang sama
dengan Windows NT, sehingga lebih stabil. Memang, ada sebuah patch tambahan
yang tersedia untuk Windows NT 3.51 yang mampu membuat NT 3.51 agar mirip
seperti NT 4.0, tapi sangat tidak stabil dan memiliki banyak bug. Antarmuka
pengguna tersebut pada awalnya memang dikembangkan di atas Windows NT, tapi
karena Windows 95 dirilis terlebih dahulu sebelum NT 4.0, maka orang cenderung
berpikir "Windows NT 4.0 adalah jiplakan dari Windows 95."
Windows NT 4.0
datang dalam empat versi:
* Windows NT 4.0 Workstation
* Windows NT 4.0 Server
* Windows NT 4.0 Server, Enterprise Edition
(yang mencakup dukungan terhadap clustering dan SMP hingga 8-way)
* Windows NT 4.0 Terminal Server
Windows 98
Pada 25 Juni 1998, Microsoft merilis sebuah sistem operasi Windows
baru, yang dikenal sebagai Windows 98. Windows 98 dianggap sebagai revisi minor
terhadap Windows 95, tapi secara umum dilihat jauh lebih stabil dan dapat
diandalkan dibandingkan dengan pendahulunya, Windows 95. Windows 98 mencakup
banyak driver perangkat keras baru dan dukungan sistem berkas FAT32 yang lebih
baik yang mengizinkan partisi untuk memiliki kapasitas lebih besar dari 2
gigabyte, sebuah batasan yang terdapat di dalam Windows 95. Dukungan USB di
dalam Windows 98 pun juga jauh lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya.
Windows 98 mengundang kontroversi saat Microsoft memasukkan
penjelajah web Microsoft Internet Explorer ke dalam sistem operasi dan tidak
dapat dicabut, sehingga menjadikan Windows Explorer dan GUI Windows mampu
menampilkan direktori seolah-olah halaman web. Hal ini membuka kasus baru, yang
disebut sebagai Amerika Serikat versus Microsoft, yang menanyakan mengapa Microsoft
repot-repot menjaga dominasinya di dalam sistem operasi komputer pribadi untuk
berkompetisi dengan para pesaingnya seperti Netscape dan IBM dengan cara yang
tidak jujur.
Windows 2000
Pada tahun 1999, Microsoft merilis Windows 98 Second Edition, sebuah
rilis yang menawarkan banyak peningkatan dibandingkan versi sebelumnya.
Internet Connection Sharing, yang merupakan sebuah bentuk dari Network Address
Translation, yang mengizinkan beberapa mesin di dalam sebuah jaringan lokal
agar dapat menggunakan satu buah jalur koneksi Internet bersama-sama pun
diperkenalkan pada versi ini. Banyak masalah minor di dalam Windows yang lama
telah dikoreksi, yang menjadikan Windows 98 menurut banyak orang sebagai sebuah
versi Windows 9x yang paling stabil di antara semua versi Windows 9x lainnya.
Microsoft merilis Windows 2000 pada 17 Februari 2000, sebuah versi
yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Windows NT 5.0 atau "NT 5.0".
Versi Windows 2000 ditujukan untuk dua pangsa pasar, yakni pangsa pasar
workstation dan juga pangsa pasar server.
Di antara fitur-fitur Windows 2000 yang paling signifikan adalah
Active Directory, sebuah model jaringan pengganti model jaringan NT domain,
yang menggunakan teknologi yang merupakan standar industri, seperti Domain Name
System (DNS), Lightweight Directory Access Protocol (LDAP), dan Kerberos untuk
menghubungkan antara sebuah mesin ke mesin lainnya. Windows Terminal Services
juga, yang pada Windows NT 4.0 hanya terdapat di dalam satu produk saja, pada
Windows 2000 terdapat dalam semua versi server. Fitur-fitur baru yang diadopsi
dari Windows 98 juga ditanamkan di dalamnya, seperti Device Manager yang telah
ditingkatkan (dengan menggunakan Microsoft Management Console), Windows Media
Player, dan DirectX 6.1 (yang memungkinkan sistem operasi berbasis kernel
Windows NT untuk menjalankan game). Windows 2000 juga merupakan versi Windows
berbasis kernel NT terakhir yang tidak mengharuskan penggunanya untuk melakukan
aktivasi terhadapnya.
Meskipun Windows 2000 dapat memperbarui komputer yang sebelumnya
menjalankan Windows 98, Windows 2000 tidaklah dianggap sebagai produk yang
cocok untuk pengguna rumahan. Alasannya banyak, di antaranya adalah kurangnya
device driver untuk banyak perangkat pengguna seperti pemindai (scanner) dan
juga pencetak (printer), pada saat dirilis. Situasi tersebut akhirnya berbalik
pada saat Windows XP dirilis oleh Microsoft.
Windows 2000
tersedia dalam enam edisi, yakni:
* Windows 2000 Professional
* Windows 2000 Server
* Windows 2000 Advanced Server
*
Windows 2000 Datacenter Server
* Windows 2000 Advanced Server Limited
Edition
* Windows 2000 Datacenter Server Limited
Edition
Windows ME
Pada bulan September 2000, Microsoft memperkenalkan Windows
Millennium Edition (dikenal juga dengan sebutan Windows Me atau Windows ME).
Versi ini memperbarui Windows 98 dengan dukungan multimedia dan Internet yang
lebih baik. Versi ini juga memasukkan fitur "System Restore," yang
mengizinkan para penggunanya untuk mengembalikan keadaan sistem ke sebuah titik
yang dikenal baik-baik saja, pada saat sistem operasi mengalami kegagalan.
System Restore menjadi fitur yang masih dipertahankan pada Windows XP. Versi
ini juga memperkenalkan Windows Movie Maker versi pertama.
Windows Me dibuat dalam waktu yang singkat, kira-kira hanya satu
tahun, yang ditujukan hanya untuk mengisi kekosongan rilis antara Windows 98
dan Windows XP sebagai sistem operasi untuk kelas rumahan. Fitur-fitur yang
terdapat di dalam Windows Me (seperti Internet Explorer 5.5, Windows Media Player
7.0, dan Microsoft DirectX 7.1) bahkan bisa diperoleh secara gratis dari situs
Windows Update, kecuali System Restore. Hasilnya, Windows Me pun tidak dianggap
sebagai sebuah sistem operasi yang unik di antara saudara-saudaranya dari
keluarga Windows 9x, Windows 95 dan Windows 98. Windows Me juga dikritik karena
munculnya masalah kestabilan, dan juga dukungan terhadap MS-DOS yang berjalan
di dalam modus real. Orang-orang bahkan menyebut Windows Me sebagai Windows
Mistake Edition.
Windows Me merupakan sistem operasi terakhir yang dibuat berdasarkan
kernel monolithic Windows 9x dan MS-DOS. Versi ini pun menjadi versi terakhir
sistem operasi Windows yang tidak memiliki Windows Product Activation (WPA).
Windows XP
Pada tahun 2001, Microsoft memperkenalkan Windows XP (yang memiliki
nama kode "Whistler" selama pengembangan. Akhirnya, setelah merilis
beberapa versi Windows berbasis Windows 9x dan NT, Microsoft berhasil
menyatukan kedua jajaran produk tersebut. Windows XP menggunakan kernel Windows
NT 5.1, sehingga menjadikan kernel Windows NT yang terkenal dengan
kestabilannya memasuki pasar konsumen rumahan, untuk menggantikan produk
Windows 9x yang berbasis 16/32-bit yang sudah menua.
Windows XP merupakan versi sistem operasi Windows yang paling lama
(paling tidak hingga saat ini), karena memang berkisar dari tahun 2001 hingga
tahun 2007, saat Windows Vista dirilis ke konsumen. Jajaran sistem operasi
Windows XP akhirnya diteruskan oleh Windows Vista pada 30 Januari 2007.
Windows XP
tersedia dalam beberapa versi:
* Windows XP Home Edition, yang ditujukan
untuk pasar desktop dan laptop rumahan.
* Windows XP Home Edition N, sama seperti
Home Edition yang biasa, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena
memang peraturan Uni Eropa tidak memperbolehkannya.
* Windows XP Professional, yang ditujukan
bagi para power user dan pebisnis.
* Windows XP Professional N, sama seperti
Professional Edition, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena
peraturan Uni Eropa tidak mengizinkannya.
* Windows XP Media Center Edition (MCE),
dirilis pada bulan November 2002, merupakan Windows XP Home Edition yang
ditujukan untuk dektop dan laptop dengan penekanan pada hiburan rumahan.
o Windows XP Media Center Edition
2003
o Windows XP Media Center Edition
2004
o Windows XP Media Center Edition
2005, yang dirilis pada 12 Oktober 2004.
* Windows XP Tablet PC Edition, yang
ditujukan untuk PC Tablet (PC dengan layar sentuh)
o Windows XP Tablet PC Edition 2005
* Windows XP Embedded, yang ditujukan untuk
sistem benam (embedded system)
* Windows XP Starter Edition, yang
ditujukan untuk para pengguna komputer di beberapa negara berkembang.
* Windows XP Professional x64 Edition, yang
dirilis pada 25 April 2005 untuk sistem-sistem rumahan dan workstation yang
menggunakan prosesor 64-bit yang berbasiskan set instruksi x86-64 (AMD64 atau
Intel EM64T).
* Windows XP 64-bit Edition, merupakan
sebuah versi Windows XP yang ditujukan untuk jajaran prosesor Intel Itanium, yang
mempertahankan kompatibilitas dengan aplikasi 32-bit dengan menggunakan
emulator perangkat lunak. Versi ini sama saja dengan Windows XP Professional,
dari segi fitur-fiturnya. Produk ini dihentikan pada bulan September 2005 saat
vendor terakhir workstation berbasis prosesor Itanium menghentikan
produk-produknya sebagai "workstation", karena memang mereka
cenderung memfokuskan Itanium sebagai basis komputer server.
o Windows XP 64-bit Edition 2003,
dibuat berbasiskan basis kode Windows NT 5.2 (sama seperti Windows Server
2003).
Windows XP Professional
Windows XP Professional adalah sistem operasi Windows XP
yang dibuat khusus untuk computer desktop yang terhubung ke dalam sebuah
jaringan dengan domain yang dikelola oleh Active Directory milik Windows 2000
Server atau Windows Server 2003. Selain itu, versi ini pun dibilang jauh lebih
lengkap fiturnya dari pada Windows XP Home Edition. Ia bisa menjadi sebuah
komputer server, meskipun hanya bisa menampung maksimal sepuluh client yang
bisa login secara bersamaan.
Windows XP Home Edition
Windows XP Home Edition adalah sistem operasi Windows XP
yang ditujukan untuk pengguna rumahan. Pada dasarnya, tidak ada perbedaan yang
signifikan antara Windows XP Home Edition dengan Windows XP Professional, karena
basis pembuatannya yang sama. Perbedaan yang diberlakukan terhadap versi
Windows ini adalah dukungan jaringan, di mana Windows XP Home Edition tidak
didesain untuk sistem dengan banyak pengguna, seperti halnya Windows XP
Professional. Fitur jaringan yang tidak ada pun sangat banyak, di antaranya
tidak dapat bergabung dengan sistem domain Active Directory, tidak memiliki
sistem berkas terenkripsi, tidak dapat menjadi sebuah server (meski mampu
membuat beberapa berkas dan folder yang dikelolanya dapat digunakan oleh
beberapa pengguna sekaligus), dan tidak memiliki fitur Internet Connection
Sharing (ICS), dan masih banyak yang lainnya. Windows XP Home Edition ditujukan
untuk menggantikan versi Windows sebelumnya, yaitu Windows 98 dan Windows ME,
karena kedua versi Windows tersebut tergolong ke dalam kelas Windows untuk
pengguna rumahan.
Windows XP Media Center
Edition
Windows XP Media Center Edition adalah versi Windows XP
yang dibuat khusus untuk perangkat semacam Hi-Fi, dan PC yang diletakkan di
ruang duduk. Pada dasarnya, Windows XP Media Center merupakan Windows XP Home
Edition yang ditambahi dukungan sebagai perekam video pribadi (Personal Video
Recorder).
Windows XP Tablet PC
Edition
Windows XP Tablet PC Edition adalah versi Windows XP
yang dikhususkan untuk PC yang ultraportabel, yang dinamakan oleh Microsoft
dengan Tablet PC. Bentuknya yang minimalis seperti halnya Asisten Digital
Pribadi (Personal Digital Assistant atau PDA), dengan kemampuan setara notebook
atau laptop. Windows XP Tablet PC Edition dibangun berbasis Windows XP
Professional, yang ditambahi dengan fitur pengenalan tulisan tangan
(handwriting recognizition) yang lebih baik dibandingkan dengan Windows XP
Professional biasa. Pada umumnya, sebuah Tablet PC dilengkapi dengan layar sentuh.
Windows XP Professional
x64 Edition
Windows XP Professional x64 Edition merupakan versi
Windows XP yang dikhususkan untuk prosesor dengan arsitektur x86-64. Saat ini,
prosesor yang menggunakan arsitektur tersebut terbatas pada prosesor AMD dengan
arsitektur AMD64 seperti Athlon 64 dan Opteron. Dari keluarga Intel ada Intel
Pentium 4 dengan ekstensi EM64T (Extended Memory 64-bit Technology), dan
beberapa seri dari Intel Pentium M dan D, serta beberapa varian dari keluarga
Intel Core. Perbedaan dengan Windows XP Professional yang diluncurkan
sebelumnya adalah pada dukungannnya terhadap akses memori lebih besar daripada
4 Gigabytes seperti pada Windows XP sebelumnya. Sebenarnya, prosesor 64-bit
dari Intel maupun AMD dapat mengakses 16 Eksabyte memori, tetapi Microsoft
membatasi kemampuan sistem operasi Windows ini hingga 16 Terabyte saja. Pada
dasarnya, sistem operasi ini berbeda dari versi Windows XP yang lainnya,
mengingat basis kode yang digunakan adalah Windows Server 2003, Standard
Edition for x64, mengingat nomor versi yang digunakannya adalah 5.2.3790.
Windows XP Professional
64-bit Edition for Itanium
Windows XP Professional 64-bit Edition for Itanium
merupakan versi yang sangat terbatas sekali dilihat dari segi penjualannya.
Akan tetapi, produk ini mendukung teknologi mikroprosesor yang sangat bagus,
yaitu IA-64 yang digunakan oleh prosesor Intel Itanium dan Intel Itanium 2.
Dukungan yang diberikan oleh Microsoft adalah dukungan terhadap semua fitur
dari prosesor Itanium tersebut, akan tetapi karena sedikit sekali aplikasi yang
didesain untuk prosesor Itanium, penyebaran produk ini sangat sedikit.
Perbedaan fitur dari Windows XP Professional x64 Edition adalah dukungannya
terhadap prosesor Itanium, dengan segala arsitektur bawaannya, seperti EFI (Extensible
Firmware Interface), dan GPT (GUID Partition Table). Meskipun prosesor Itanium
merupakan prosesor dengan kinerja paling efisien, Itanium tidak dapat
menjalankan program yang didesain untuk Windows XP versi 32-bit maupun Windows
XP x64 Edition. Ketika menjalankan program yang tidak didesain untuknya,
kinerjanya pun sangat rendah. Aplikasi yang didukung pun sangat sedikit, dan
terbatas pada aplikasi yang berguna bagi komputasi tingkat tinggi, seperti
aplikasi basis data, dan aplikasi ilmiah. Jika Windows versi x64 dan 32-bit
mendukung akselerasi multimedia, Windows ini tidak dibekali dengan fungsi
tersebut, karena memang prosesornya tidak dibekali dengan instruksi khusus
untuk akselerasi multimedia. Windows XP Professional 64-bit Edition telah dihentikan
proses produksinya setelah Hewlett-Packard (satu-satunya produsen yang
menawarkan workstation dengan prosesor Itanium) menghentikan penjualan
workstation miliknya. Beberapa kalangan menilai, hal ini disebabkan karena
Hewlett-Packard tidak begitu sukses dengan produk ini. Meski telah dihentikan
proses produksinya, Microsoft tetap mendukung Windows XP 64-bit Edition ini
hingga keseluruhan Windows XP dihentikandukungannya oleh Microsoft.
Windows XP Starter Edition
Windows XP Starter Edition merupakan versi Windows XP
Home Edition yang diterjemahkan ke dalam bahasa lokal masing-masing dengan
menggunakan Language Interface Pack (LIP). Bahasa yang digunakannya pun
beragam, mulai dari Bahasa Indonesia, Melayu, Thailand, Turki, Rusia, India,
Brazil, hingga bahasa Amerika Latin (Argentina, Chili, Meksiko, Ekuador,
Uruguay, dan Venezuela). Menurut berbagai sumber, Microsoft membuat Windows XP
Starter Edition dengan tujuan untuk memerangi sistem operasi GNU/Linux, karena
sistem operasi tersebut populer di negara-negara dunia ketiga tersebut. Fitur
dan Peningkatan Windows XP diketahui sebagai sebuah sistem operasi yang
memiliki kestabilan yang telah ditingkatkan dari pendahulunya, dan juga
memiliki efisiensi yang lebih baik daripada Windows 98, Windows ME, dan Windows
2000 Professional. Hal ini dikarenakan Windows XP menerapkan sebuah teknik
manajemen software yang dapat menghindari apa yang disebut dengan "neraka
DLL" atau "DLL HELL". Selain itu, tampilan Windows XP pun
dirombak, hingga menjadi lebih mudah untuk digunakan.
Berikut ini adalah fitur dari Windows XP Professional
(karena dianggap paling lengkap) Dukungan terhadap sistem domain Active
Directory
1. Active
Directory adalah sistem domain yang digunakan di dalam Windows Server 2000 dan
WindowsServer 2003. Dengan menggunakan Active Directory, sistem-sistem
Microsoft Windows dapat diatur dari satu tempat saja yaitu dari sistem yang
menjalankan Active Directory itu sendiri. Fitur ini sangat berguna jika
diaplikasikan dalam perusahaan yang cukup besar, karena akan menyederhanakan
semua proses autentikasi.
2. Memiliki
pengaturan kontrol akses yang lebih canggih dibandingkan dengan sistem operasi
sebelumnya
3. Sebagai
sistem operasi yang ditujukan untuk pengguna korporasi, tentunya Windows XP
telah dilengkapi dengan fitur pengaturan kontrol akses. Fitur tersebut
digunakan untuk membatasi akses terhadap siapa saja yang tidak memiliki hak
akses terhadap sebuah objek tertentu. Meskipun hal ini bukanlah teknologi baru,
karena telah diimplementasikan dalam sistem operasi berbasis UNIX, implementasi
fitur ini dalam Windows XP telah diterapkan secara lebih canggih dibandingkan
dengan UNIX, mengingat sistem operasi UNIX membatasi akses dengan menggunakan
atribut file permission. Sistem operasi sebelumnya, seperti Windows 9x, tidak
dilengkapi dengan fitur ini, sehingga setiap orang akan memiliki hak untuk
mengakses setiap berkas tanpa kesulitan.
4. Mendukung
sistem berkas terenkripsi (EFS) Windows XP memiliki sistem enkripsi EFS. Sistim
ini merupakan sistim untuk memproteksi data penting sehingga tidak dapat dibuka
user lain apalagi komputer lain, kecuali dengan membuka dengan kode. Sistim ini
cukup handal meskipun tak sehandal sistem pihak ketiga. File yang terenkripsi
akan berubah warnanya menjadi hijau.
Windows Server 2003
Pada tanggal 24 April 2003, Microsoft meluncurkan Windows Server
2003, sebuah pembaruan untuk sistem operasi Windows 2000 Server, yang
menawarkan banyak fitur-fitur keamanan yang baru, pemandu "Manage Your
Server wizard" yang menyederhanakan peranan sebuah mesin yang
menjalankannya, dan juga peningkatan kinerja. Windows Server 2003 menggunakan
kernel Windows NT versi 5.2.
Di dalam Windows Server 2003, beberapa layanan yang tidak terlalu
dibutuhkan di dalam lingkungan server dinonaktifkan secara default, terutama
"Windows Audio" dan "Themes" demi alasan kestabilan; Agar
dapat menggunakan suara dan tampilan yang sama dengan Windows XP, pengguna
harus mengaktifkannya secara manual, melalui snap-in Microsoft Management
Console Services.msc Selain itu, akselerasi perangkat keras untuk kartu grafis
juga dimatikan; lagi-lagi pengguna harus mengaktifkannya secara manual, tentu
saja jika device driver yang digunakan "bisa dipercayai".
Pada bulan Desember 2005, Microsoft merilis Windows Server 2003 R2,
yang merupakan Windows Server 2003 Service Pack 1 ditambah dengan beberapa
paket tambahan. Di antara semua fitur-fitur barunya adalah fitur-fitur
manajemen untuk kantor-kantor cabang, dan integrasi identitas yang luas.
Windows Server
2003 tersedia dalam lima buah edisi:
* Windows Server 2003, Web Edition
* Windows Server 2003, Standard Edition
* Windows Server 2003, Enterprise Edition
(32-bit dan 64-bit)
* Windows Server 2003, Datacenter Edition
* Windows Server 2003, Small Business
Server
Windows Fundamentals for Legacy PCs
Pada bulan Juli 2006, Microsoft merilis sebuah versi Windows XP
Service Pack 2, yang ditujukan untuk pasar thin-client, yang disebut sebagai
Windows Fundamentals for Legacy PCs (WinFLP). WinFLP hanya tersedia bagi para
pelanggan Microsoft Software Assurance. Tujuan dibuatnya WinFLP adalah untuk
memberikan pilihan upgrade kepada para pelanggannya yang masih menggunakan
Windows 95, Windows 98, Windows Me, dan Windows NT Workstation. Sebagian besar
aplikasi pengguna dijalankan di atas mesin jarak jauh dengan menggunakan
Terminal Services atau Citrix.
Windows Vista
Setelah meraih kesukesan besar dengan Windows XP, Microsoft tidak
lantas berhenti begitu saja mengembangkan Windows. Versi terbaru dari Windows,
disebut dengan Windows Vista, dirilis pada tanggal 30 November 2006 [1] bagi
kalangan bisnis sementara untuk kalangan pengguna rumahan dirilis pada tanggal
30 Januari 2007. Windows Vista memang dicanangkan agar memiliki keamanan yang
lebih tangguh dibandingkan dengan versi-versi sebelumnya, dengan memperkenalkan
sebuah modus pengguna yang terbatas, yang disebut sebagai User Account Control
(UAC), untuk menggantikan filosofi "administrator-by-default" yang
diberlakukan pada Windows XP. Windows Vista juga memperkenalkan fitur grafik
yang jauh lebih "memikat", yang disebut dengan Windows Aero GUI,
aplikasi yang baru (seperti halnya Windows Calendar, Windows DVD Maker dan
beberapa game baru termasuk Chess Titans, Mahjong, dan Purble Place). Selain
itu, Windows Vista juga menawarkan versi Microsoft Internet Explorer yang lebih
aman, serta Windows Media Player versi baru (versi 11).
Windows Vista, menampilkan antarmuka grafis Aero-nya yang memikat,
Welcome screen dan menu Start.
Windows Vista menggunakan nomor versi 6.0, sehingga memang terdapat
perbedaan versi yang signifikan jika dibandingkan dengan Windows XP yang
menggunakan nomor versi 5.1 atau Windows Server 2003 (5.2). Karena, memang
Windows Vista memiliki banyak perbedaan yang mendasar, khususnya pada bagian
arsitektur dasar sistem operasi.
Windows Vista
dijual dalam beberapa edisi:
* Windows Vista Starter
* Windows Vista Home Basic
* Windows Vista Home Premium
* Windows Vista Business
* Windows Vista Enterprise
* Windows Vista Ultimate
Windows Home Server
Windows Home Server (sebelumnya memiliki nama kode Q singkatan dari
Quattro) merupakan sebuah produk server yang diturunkan dari Windows Server
2003, yang didesain khusus untuk digunakan oleh para konsumen dari pengguna
rumahan. Sistem operasi ini diperkenalkan pada tanggal 7 Januari 2007 oleh Bill
Gates. Windows Home Server dapat dikonfigurasikan dan dipantau dengan
menggunakan program console yang dapat diinstalasikan pada sebuah PC klien.
Windows ini memiliki fitur Media Sharing, backup terhadap drive lokal dan drive
jarak jauh, dan duplikasi berkas
Windows Server 2008
Windows Server 2008, adalah sebuah versi baru Windows Server, yang
dijadwalkan untuk dirilis pada tanggal 27 Februari 2008. Pada saat
pengembangannya, Windows Server memiliki nama kode "Windows Server
Codenamed Longhorn." Windows Server 2008 dibangun di atas beberapa
keunggulan teknologi dan keamanan yang pada awalnya diperkenalkan dengan
Windows Vista, dan ditujukan agar bisa lebih modular secara signifikan, ketimbang
pendahulunya, Windows Server 2003.
Windows 7
Rilis selanjutnya setelah Windows Vista adalah Windows 7, yang
sebelumnya dikenal dengan sebutan Blackcomb dan Vienna. Saat pertama kali
dirilis, Windows ini memiliki kernel NT versi 6.1 build 7600, yaitu perbaikan
dari Windows Vista dimana saat rilis pertama memiliki kernel NT 6.0 build 6000.
Windows 7 yang dirilis pada tanggal 22 Oktober 2009 ini memiliki keamanan dan
fitur yang baru, diantaranya adalah: Jump List, Taskbar yang membuka program
dengan tampilan kecil, Windows Media Player 12, Internet Explorer 8, dan
lain-lain. Beberapa fitur yang unik adalah Sidebar yang berganti nama menjadi
Gadget dan bebas ditaruh kemana-mana pada desktop (tidak seperti Sidebar yang
hanya bisa diletakkan di tempat tertentu). Fitur itu membuat Windows 7 menjadi
menarik. Spesifikasi Windows 7 lebih ringan dan harganya juga lebih murah dari
pada Windows Vista.
Sama seperti
Windows Vista, Windows 7 juga terdiri 6 edisi yaitu:
* Windows 7 Starter
* Windows 7 Home Basic
* Windows 7 Home Premium
* Windows 7 Professional
* Windows 7 Ultimate
* Windows 7 Enterprise
Tidak ada komentar:
Posting Komentar